Masih Tentang Rindu

Waktu itu, ntah tanggal berapa aku lupa. Mungkin 2 atau 3 hari yang lalu. Aku ngelalui malam-malam dengan hati yang kacau kayak anak kecil yang balon hijau nya meletus di lagu "Balonku ada 5". Pas ngetik postingan ini, aku gak nemuin sosok aku. Serasa tangan ini ngetik sendiri. Sangat beda jauh dari tulisan aku yang lain. Aku yakin kalo kalian baca ini juga muak dan cuma buang waktu kalian aja. Tapi aku gak ngerasa buang waktu buat ngetik ini. Karena aku punya waktu memang untuk dibuang. Gini ceritanya :

Makan, nonton acara tv liburan, baca novel, bernafas, ke kamar mandi. Itu yang aku lakuin seharian pada waktu itu. Ketika waktunya ngantuk, aku bergegas kekamar dan ingin segera tidur di kasur empuk. Tapi, apa yang aku dapati gak langsung membuatku naik ke atas tempat tidur. Semut. Itu yang aku dapati ketika aku hampir aja naik ketempat tidur. Dengan refleks aku menggaruk leher yang sama sekali gak gatal. Memang itu yang selalu aku lakuin tiap ngeliat semut. Ntah sampai kapan phobia ini berakhir.

Aku gaktau semut itu datang darimana dan mencari apa. Apa yang bisa mereka dapatkan di tempat tidur aku? Aku terus mikir dan akhirnya lamunan itu berakhir.
Tiba-tiba aku dengar jam alarm bunyi. Aku langsung buka mata perlahan dan coba ngumpulin nyawa. Mengingat-ingat apa yang baru aja terjadi. Ternyata tadi itu cuma mimpi. Kasurku sama sekali gak ada semut.

Bukan. Ini bukan pagi hari. Aku ngeliat jam alarm yang baru aja bernyanyi menunjukkan pukul 9 malam. Sehabis sholat Isya tadi aku memang sempat tidur dan sebelumnya mengatur jam alarm ke angka 9. Ternyata waktu tidur yang singkat itu bisa menimbulkan mimpi yang menyeramkan. Perlahan-lahan aku dengar suara. Rintikan hujan. Ternyata diluar sana awan sedang menangis.

Aku gak langsung keluar kamar. Aku ngambil binder yang letaknya dimeja samping tempat tidur. Binder itu berisi puisi, cerita gak jelas, foto-foto masa kecil, pesan dari kawan lama dan tulisan gak penting lainnya. Aku buka lembaran yang kosong, masih putih dan belum ada coretan apapun. Meraih pulpen warna dan menuliskan sesuatu. Hujan sebagai inspirasi pada waktu itu. Seperti postingan aku sebelumnya, ini masih tentang rindu.


Kamu tahu rindu?
Bukan! Dia bukan binatang buas ataupun hewan peliharaan. Dia juga bukan minuman berwarna yang bisa kamu masukin ke gelas dan kamu minum. Dia bukan benda cair ataupun padat.
Dia itu perasaan.
Rindu itu hebat! Dia bisa mengingatkan aku sama kamu.
Kamu tahu sekarang rindu itu ada dimana?
Dia sedang bersamaku sekarang.
Dia terus mengikuti aku. Dia selalu menguasai pikiran aku. Dia seperti raksasa yang terus tumbuh.
Aku takut. Aku takut rindu ini menjadi begitu besar.
Aku penasaran. Aku penasaran kenapa rasa rindu ini gak pernah pergi.
Saat aku bertanya pada rindu itu, ternyata rindu itu sedang digerogoti jarak.
Jarak inilah yang memisahkan aku dan kamu. Seakan-akan jarak itu orang ketiga.
Aku benci jarak itu!
Jarak itu terus mengganggu rindu. Itulah mengapa rindu ini gak pernah bisa lepas dari aku. Dia disiksa oleh jarak itu.
Rindu itu terus meminta tolong kepadaku. Agar dia terlepas dari jarak itu. Aku gak tau gimana caranya.
Lalu, rindu itu membisikkan sesuatu. Kamu mau tahu apa yang dia bisikkan kepadaku?
Ternyata rindu itu ingin bersama kamu. Rindu itu ingin melihat kamu. Dan rindu itu sedang memikirkan kamu.
Itulah caranya agar dia terlepas dari jarak dan akhirnya tidak mengganggu aku lagi.
Rindu ini gak akan pernah berhenti
Gak akan pernah berkurang
Dan akan terus ada
Apa rindu itu juga ada bersamamu?


Ntah kenapa aku bisa nulis kalimat gak penting itu. Mungkin masih setengah sadar karna abis bangun tidur. Aku membuat seolah-olah rindu dan jarak itu hidup dan nyata. Aku gaktau untuk apa dan untuk siapa aku buat itu. Tapi, abis nulis itu, aku ngerasa udah lepas dari rindu itu. Mungkin hujan yang mendengarkan dan aliran air hujan yang menyampaikannya.
Sampai sini aku yakin kalian udah ngerasa kesal ngebaca tulisan ini. Cuma buang waktu kalian aja :)

0 comment:

Posting Komentar

Jangan cuma baca aja, komentar juga dong! Tapi komentar yang baik-baik ya :)

 

Copyright © Syifa-chan. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online