“Di-Disa..” ucap
Tita terbata-bata.
Sementara Disa
hanya melihat kedua orang yang sekarang ada di depannya dengan tatapan tidak
percaya. Matanya mulai berkaca-kaca menahan tangis. Ternyata benar
kecurigaannya selama ini, bahwa Asta itu adalah Luki, sahabatnya di masa lalu.
Dan juga, Tita, teman yang selama ini ia percaya, entah sejak kapan mulai
membohonginya.
Disa melangkahkan
kakinya dan menenteng sepedanya agar dapat segera pergi dari tempat itu. Asta
yang tadinya hanya menatap sosok cewek yang masih dicintainya itu, mulai
mengejar dan menghentikan langkahnya yang sudah agak jauh dari rumah Tita.
Sementara, Tita hanya menunggu dan berharap Asta menjelaskan semuanya ke Disa.
“Disa! Tunggu!”
Asta menghentikan langkahnya. Kali ini gadis itu tidak bisa menghindar lagi
karena cowok itu sekarang tepat hadapannya seakan menghalangi jalannya. Asta
diam, tidak tau harus menjelaskan dari mana. Disa hanya menundukkan kepala
untuk menyembunyikan air matanya. Karena tidak sabar menunggu, ia mulai
melangkahkan lagi kakinya.